Agar Anak Mau Tidur Sendiri
Written By: Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
Auladi Parenting School Director
International Parenting Motivator
Ayah 4 orang anak
inspirasipspa@yahoo.com
Membuat anak-anak tidur sendiri bukanlah pekerjaan yang mudah, khususnya yang masih berusia balita. Membiasakan anak usia balita untuk tidur terpisah sejak dini juga menurut beberapa pakar psikologi perkembangan anak diyakini dapat menanamkan sifat kemandirian pada anak-anak.
Sebenarnya, memisahkan tempat tidur anak dengan orangtua adalah kewajiban. Di dalam Al-Qur an di kenal prinsip ISTI ZAN yakni meminta izin jika anak ke kamar orangtua. Jika demikian, tak mungkin anak meminta izin jika tidurnya masih bersatu dengan orangtua.
Orang-orang Barat cendrung memisahkan tidur anak dengan orangtua sejak bayi sedangkan orang-orang asia saat kira-kira mereka melewati masa balita? Kami merekomendasikan, agar bayi tetap dan baik jika tidur di dekan orangtua. Dampak positifnya, kehangatan, hubungan jiwa antara anak dengan orangtua bisa lebih dekat. Baru, setelah melewati kira-kira usia 3 tahun. Anak secara bertahap dipisahkan tempat tidurnya. 4 tahun: tidur beda kasur tapi masih satu kamar dengan orangtua. 5 tahun: mulai tidur beda kamar meski masih diantar orangtua. 6 tahun: seharusnya sudah dapat tidur sendiri, mandiri meski pun tanpa di dampingi.
Apapun caranya, ini butuh konsistensi. Jika anak tengah malam menangis dan kembali lagi ke kasur orangtua. Hendaknya orangtua memindahkan kembali ke kasur anak, meski mungkin orangtua masih mendampingi sampai dia tertidur. Jika orangtua konsisten, maka insya Allah dalam waktu tertentu anak akan terbiasa tidur sendiri tanpa didampingi orangtua.
Berikut ini beberapa tips lain yang kami kutip dari majalah Inspiredkids edisi Juni 2009, agar anak mau tidur sendiri, yaitu:
1. Ciptakan Suasana Gembira
Mulailah secara bertahap dengan mengatakan bahwa dalam beberapa hari ia akan diizinkan tidur sendiri. Buatlah seperti suatu kejadian yang menyenangkan. Bila mungkin, siapkan kamar khusus untuk si kecil atau letakkan hadiah kecil yang disukainya di bawah bantal setiap kali ia tidur di kamarnya sepanjang malam tanpa mengganggu. Jika ia sudah terbiasa, katakana bahwa sang peri pembawa hadiah harus menjaga anak lain.
2. Dengan Musik atau Cerita
Putar musik atau cerita di kamar si kecil. Biarkan anak memilih lagu atau cerita yang ingin diputarnya. Kemudian minta ia berbaring di tempat tidurnya sambil mendengarkan cerita atau musik sampai tertidur dengan sendirinya. Sediakan juga kaset musik lembut sebagai cadangan kalau-kalau ia terbangun di malam hari. Musik itu untuk menemani si kecil tidur kembali.
3. Percantik Kamar si Kecil
Carilah hiasan untuk mempercantik kamar si kecil. Libatkan dia dalam mencari hiasan kamarnya. Ia bias memilih boneka, gambar-gambar untuk digantungkan. Buatlah ruangan sehingga si kecil senang berada di kamrnya. Tak perlu mahal, tapi yang penting gunakan imajinasi untuk menghidupkan suasananya.
4. Biarkan Tumbuh Secara Alami
Biarkan kemandirian anak tumbuh secara alami. Jangan lakukan dengan paksa. Bila ia belum siap, berikan waktu baginya untuk terbiasa dengan gagasan tidur sendiri ini. Setiap anak adalah individu yang mempunyai identitas sendiri. Ia tidak bisa disamakan dengan anak tetangga, teman, bahkan kakak atau adiknya sendiri. Lepaskan ia tidur sendiri saat ia siap benar. Bila si kecil menangis di tengah malam, pergilah ke kamarnya dan temani tidur di sana. Ajarkan ia belajar mengatasi rasa takutnya.
5. Tunggu Sampai Pagi
Saat balita meminta untuk tidur bersama, katakan padanya ia baru boleh masuk kamar tidur kita saat suasana di luar rumah sudah ‘terang tanah’. Di pagi hari, si kecil akan bersemangat mengumumkan bahwa ‘gelap sudah pergi’ dan ia boleh numpang tidur sebentar di kamar orangtua.
6. Harus Ada Alternatif Lain
Katakan pada anak anda, jika ia ingin tidur di kamar kita, ia harus mau tidur di kantung tidur atau kasur lipat yang telah disediakan, di lantai. Bukannya di tempat tidur orangtua. Mula-mula si kecil akan menerima tantangan itu. Namun lama-lama akhirnya ia lebih suka tidur di kamarnya sendiri. Kasur lipatnya tetap kita sediakan di kamar, supaya tidak ada kesan bahwa kita memang berniat mengusir si kecil.
7. Pengecualian
Dengan meningkatnya kasus pelanggaran pada anak, berhati-hatilah saat menempatkan tamu sekamar dengan si kecil. Mintalah si kecil bicara jujur tentang kekhawatiran atas tamu yang sekamar dengannya.
8. Bicara Jujur
Bagi anak yang sudah mendekati usia 5 tahun, katakan terus terang bahwa ini saatnya ia tidur dan mengatur kamarnya sendiri. Anak yang diberi tanggung jawab seperti ini biasanya mau menerima dan tak akan ngambek.
9. Temani Mereka
Jika waktu tidur tiba, temani anak di kamarnya sambil membacakan cerita sampai ia tertidur. Kehadiran kita dan cerita yang kita bacakan membuatnya merasa aman dan nyaman.
10. Pindahkan Kasurnya
Saat si kecil masih ingin tidur di kamar kita, pindahkan kasurnya ke dalam kamar tidur tepat di sebelah tempat tidur kita. Kemudian setiap hari jauhkan jarak kasurnya sedikit demi sedikit, sampai mendekati pintu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar